Thursday, January 6, 2011

Chart patterns

Source http://www.forex-charts-book.com/chart_patterns/04/
Copyright © 2006 — 2009 Jeff Boyd Authors & Publishers Inc. All Rights Reserved
(Forex trading is a high risk investment. All materials are published for educational purposes only)

I. MENGENALI BERBAGAI MACAM POLA GRAFIK FOREX


Ketika baru saja membuka grafik forex (lihat grafik di atas), maka hanya sedikit informasi mengenai apa yang sedang terjadi di pasar forex. Seringkali hanya tampak seperti gambar gelombang tak menentu. Trader perlu melakukan analisa gambar grafik forex sehingga ada kejelasan untuk memulai trading.
Analisa biasanya diawali dengan menentukan trend harga, apakah sedang naik atau sedang turun. Mungkin perlu berpindah ke time frame yang lebih besar (per jam, per hari) untuk memastikan kemana arah pergerakan harga yang sedang terjadi.


Setelah mampu memastikan arah trend harga, maka trader perlu menempatkan garis trend. Masih ingat cara menempatkan garis trend?. Untuk trend naik (gambar diatas sebelah kiri), garis trend ditempatkan di bawah harga-harga yang dianggap sebagai titik-titik support. Untuk trend turun (gambar diatas sebelah kanan), garis trend ditempatkan di atas harga-harga yang dianggap sebagai titik-titik resistance.
Informasi lebih lengkap mengenai garis trend dapat dilihat di http://www.forextrendline.com.
Lakukan trading mengikuti arah trend, lakukan trading berdasarkan apa yang sedang terjadi di pasar.

POLA JALUR (channel pattern)

Pergerakan harga yang naik dan turun dapat membentuk suatu gambar jalur. Jalur ini kita buat dari 2 garis paralel diantara harga-harga yang sedang bergerak. Semakin banyak pergerakan harga berada di jalur ini, maka semakin menyakinkan jalur yang kita buat ini.
Strategi yang diambil: amati pergerakan harga hingga ada satu candlestick pertama yang secara penuh (seluruh badan candlestick) telah keluar dari jalur tersebut. Jika satu candlestick telah keluar dari batas jalur atas, hal itu dapat dianggap sebagai indikasi untuk memulai trading buy. Jika satu candlestick telah keluar dari batas jalur bawah lakukan sebaliknya.

POLA BENDERA (flag pattern)

Pada pola ini nampak sebuah bendera kecil posisi tegak beserta tiangnya. Bentuk seperti ini adalah pola bersambung, yang mana harga akan kembali naik setelah mengikuti pergerakan turun di dalam pola bendera. Jika bendera pada posisi terbalik (tiang bendera berada di atas bendera) maka harga akan kembali turun setelah mengikuti pergerakan naik di dalam bendera.
Namun ada pengecualian dalam pola seperti ini, misal kita sedang trading "sell" di dalam trend turun kemudian muncul pola bendera posisi tegak (salah satu indikasi harga akan naik) maka keputusan untuk segera menutup trading dan segera berpindah ke posisi long (buy) dari titik tersebut dapat dikatakan salah, mengapa? karena panduan trading yang utama adalah trend (dalam hal ini trend turun) kecuali telah nyata ada harga yang keluar dari pola bendera posisi tegak, maka kondisi tersebut dapat dipertimbangkan sebagai titik awal membuka posisi baru (buy).

POLA SEGITIGA SAMA SISI (pennant pattern)

Pola segitiga ini terjadi ketika jangkauan pergerakan harga perlahan-lahan semakin mengecil. Setelah itu harga akan kembali mengikuti trend sebelumnya.
Strategi yang diambil: tunggu hingga ada candlestick yang telah keluar dari pola. Pasang order buy, jika trend sebelum pola segitiga ini terjadi adalah trend naik. Pasang order sell jika sebaliknya.

POLA SEGITIGA ARAH NAIK (ascending triangle)

Pola segitiga ini adalah pola bersambung (meneruskan trend sebelumnya). Pada contoh grafik di atas, pasar sedang dalam kondisi trend naik dan dapat dilihat kejadian dimana pada awalnya kelompok sellers berusaha mempertahankan harga agar tidak melewati garis biru horizontal. Sementara di pihak lain, kelompok buyers berusaha terus menaikkan harga hingga akhirnya mampu menembus batas garis biru horizontal. Di titik tersebut terjadi break out (tembus).
Strategi yang diambil: tunggu hingga ada candlestick yang telah keluar dari pola. Pasang order buy, jika trend sebelum pola segitiga ini terjadi adalah trend naik. Pasang order sell jika sebaliknya.

Contoh kasus

Yang pertama kali kita ketahui adalah grafik forex pada kondisi trend turun.
1. Diawali dengan pola segitiga arah turun (descending triangle). Kelompok sellers berhasil menutup harga semakin rendah di setiap trading berikutnya. Break out (tembus) terjadi ketika kelompok buyers tidak lagi mampu menahan batas titik support (menembus garis lurus horizontal biru pola segitiga arah turun).
2. Pola selanjutnya masih tetap segitiga arah turun (descending triangle). Trend harga masih tetap pada arah turun. Dan kelompok sellers kembali menekan harga agar turun, sementara kelompok buyers mencoba mempertahankan harga pada level yang sama (garis lurus horizontal coklat pola segitiga arah turun). Harga diperkirakan akan break out (tembus) pada arah turun, sehingga kita akan memasang order sell dibawah garis lurus horizontal coklat.
3. Pola berikutnya adalah pola bendera. Kondisi trend masih sama yaitu trend turun. Bagaimana kita bisa memastikan trend masih turun???. Perhatikan lingkaran kecil merah dimana harga tetap menurun ke harga yang lebih rendah. Kita bersiap-siap untuk trading short (sell) lagi.
4. Pola berikutnya adalah pola segitiga sama sisi (pennant pattern). Harga masih dalam kendali kelompok sellers.
Apakah kita bisa menambahkan sesuatu dari contoh kasus diatas?. Yang lebih komplek atau yang lebih luas?. Apakah anda melihat jalur turun (down channel) dari grafik diatas?

II. Berikutnya kita akan mempelajari pola-pola pembalikan arah trend (trend yang sekarang akan berakhir berganti dengan trend baru).

Pola puncak atas ganda (double top pattern)
Puncak atas ganda dan puncak bawah ganda sudah umum digunakan pada grafik forex. Pola puncak cukup mudah ditemukan. Pola puncak atas ganda tampak mirip dengan huruf M, sedangkan pola puncak bawah ganda mirip dengan huruf W.

Gambaran umum dari masing-masing pola pembalikan arah trend adalah gagalnya upaya kelompok buyers menaikkan level harga lebih tinggi lagi (untuk trend naik) atau tidak berhasilnya upaya kelompok sellers membuat harga lebih rendah lagi (untuk trend turun) karena telah mencapai titik perlawanan (support/resistance) yang kuat dari kelompok lawan. Pergerakan harga ketika mencapai titik perlawanan ini selalu dipantulkan balik (tak mampu menembus) dan jika telah terbukti tak mampu menembus dalam jangka waktu tertentu, maka pasar forex dapat dikatakan sedang bersiap-siap untuk berubah arah trend.


Puncak atas ganda (double top) terjadi ketika harga mencapai titik yang lebih tinggi dari sebelumnya, kemudian memantul turun dari titik tersebut, selanjutnya berusaha naik kembali untuk mencoba mencapai titik yang lebih tinggi lagi dari harga tertinggi sebelumnya, namun tidak berhasil dan harga kemudian menjadi turun.
Pada kasus seperti ini, trader sebaiknya mulai memperhatikan pergerakan harga dengan ketat. Apa yang mereka (trader) tunggu ?. Trader menunggu ketika harga melewati garis batas (base) dari pola puncak atas ganda. Jika harga turun dibawah garis batas (base), maka pola puncak atas ganda dapat dikatakan telah valid (confirm) dan hal tersebut menjadi tanda untuk mulai order sell.
Trader perlu juga waspada jika terjadi pola tiga puncak bawah, dimana harga mencoba naik lagi melebihi harga puncak sebelumnya untuk yang ketiga kali dan kemudian turun melewati garis batas (base). Hal ini dapat dimaknai sebagai penegasan akan adanya perubahan trend.


Garis trend biru dapat membantu kita untuk mengikuti pergerakan harga. Jika harga telah menembus garis trend biru dan candlestick berikutnya mengikuti ke arah yang sama, maka hal merupakan indikasi kuat akan adanya pembalikan arah trend.
Sepanjang panah hijau adalah saat yang tepat untuk memperhatikan harga dengan ketat. Garis trend biru telah ditembus, dan ketika harga juga menembus garis batas (base) maka kita tahu ini saatnya untuk menempatkan order sell.

Pola puncak bawah ganda (double bottom)

Pola ini dianalisa menggunakan prinsip (cara) yang sama.
Pergerakan harga membentuk sketsa huruf W mencapai harga baru yang lebih rendah, berbalik naik sementara waktu, dan kemudian turun untuk mencoba lebih rendah dari harga terendah sebelumnya, tetapi membentur titik support yang lebih kuat sehingga memantul balik ke atas dan menembus garis batas (base) kemudian membentuk trend baru - trend naik.
Pola puncak bawah ganda hampir mirip dengan huruf W, dimana harga di dua lingkaran merah kecil bertemu titik support yang kuat dan berbalik arah. Kemudian terlihat juga garis trend biru yang kita buat telah ditembus. Garis batas (base) telah kita buat dan kita tunggu hingga harga menembus garis ini. Jika garis batas (base) telah ditembus, maka pola puncak bawah ganda dapat dikatakan telah valid (confirm) dan pasar forex memberikan tanda untuk melakukan order buy.

Pola Head and Shoulder atau Crown (kepala dan pundak atau mahkota raja)
Pola ini adalah pola yang sangat populer. Hampir semua trader mengenal pola ini karena mudah dikenali dari grafik yang tersedia. Pola ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, dan memberikan peluang profit yang meyakinkan.
Pola head and shoulder disebut juga pola crown (mahkota raja). Pola crown mungkin lebih mudah dibayangkan. Pola ini hampir selalu ditemukan pada grafik harian (daily chart) dan lebih akurat pada time frame yang besar (mingguan, harian, atau per jam).
Pola ini mengindikasikan kemungkinan besar adanya pembalikan arah trend.

Perhatikan chart dibawah ini

Bentuk crown menjadi jelas terlihat ketika harga gagal menjadi lebih tinggi lagi (lihat poin 6) dan hanya berhenti di level harga sebelumnya (lihat point 2) kemudian berbalik turun.

Grafik pada kondisi tersebut coba dilihat dengan cara berikut:

Bentuk chart seperti ini menandakan bahwa kelompok buyers tidak mampu mendorong harga naik lebih jauh lagi untuk menpertahankan trend naik dan sekarang tampak kelompok seller yang memegang kendali pasar. Ketika harga tak mampu menjadi harga baru yang lebih tinggi, hal itu menandakan kemungkinan pembalikan arah trend.
Gambar diatas nampak seperti mahkota raja (crown). Ketika trader menemui pola seperti ini diawal, mereka mencoba menemukan garis batas leher (neckline). Neckline dapat ditemukan pada titik-titik support sebelumnya (lihat poin 3, 5 dan 5a). Trader bisa menggunakan titik-titik tersebut untuk membuat garis neckline dan siap untuk melakukan tindakan. Tindakan berikutnya sangat mudah, begitu garis neckline berhasil ditembus maka semua trader terjun ke trading yang menyenangkan.

Namun ada sekelompok trader yang mengetahui beberapa rahasia, yaitu mereka memiliki peluang untuk trading long (buy) sebelum terjadi pola crown tersebut. Mereka telah lebih dulu untung beberapa puluh pip dan manajemen modalnya akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan trader yang hanya menunggu terjadinya pola crown ditembus pada garis neckline.
Kelompok trader lain tersebut hanya menggunakan garis trend sebagai panduan trading hingga pasar mencapai titik perubahan trend. Kelebihan dari garis trend adalah kemampuannya untuk mendeteksi adanya perubahan arah trend secara lebih dini.

Cara kelompok trader lain menggunakan garis trend pada chart dan hari yang sama:

Garis trend biru yang mereka buat telah ditembus dan ketika pasar mencoba menaikkan harga lagi, ternyata harga hanya sampai garis trend biru (yang sekarang berlaku sebagai titik resistance) kemudian memantul turun lagi.

Ada 2 hal berkaitan dengan garis trend yang perlu ditegaskan disini:
1. Begitu garis trend ditembus, itu adalah tanda kemungkinan pembalikan arah trend.
2. Di kondisi pasar yang secara umum sedang trend turun (bearish), garis trend naik yang kita buat berlaku sebagai titik support, begitu garis trend naik tersebut ditembus harga ke arah turun, maka garis tersebut bukan lagi titik support tetapi telah berubah menjadi titik resistance yang baru. (Hal sebaliknya berlaku untuk pasar yang secara umum sedang dalam kondisi bullish, dimana garis trend turun mewakili titik resistance, tetapi begitu ditembus harga ke arah naik, maka akan berubah menjadi titik support).


Lihat kembali ke grafik pola crown diatas, akhirnya kita dapat memahami keuntungan menggunakan garis trend, yaitu agar trader dapat menemukan titik masuk (buy/sell) secara dini.
Berkaitan dengan manajemen modal yang pernah disebutkan sebelumnya, tindakan untuk memasukkan order sell pada saat harga mencoba naik melewati garis trend tetapi gagal (lihat poin 6), akan lebih meningkatkan keuntungan dibanding memasukkan order sell setelah harga menembus garis neckline.
Pada pola pembalikan arah trend, stop loss seharusnya ditempatkan diatas harga puncak ayunan tertinggi, dalam kasus ini ditempatkan di atas point 4, titik harga paling tinggi dari pola crown yang sedang dianalisa. Dengan cara hitungan stop loss seperti ini, maka jika masuknya order pada garis neckline, berakibat pada penggunaan stop loss yang terpaksa lebih besar untuk mencapai titik di atas poin 4.

Metode untuk keluar pada pola crown di atas adalah:
1. Menggunakan trailing stop (fasilitas yang tersedia di software yang anda gunakan untuk trading). Karena turunnya harga di pola crown ini mirip batu yang jatuh bebas (hampir lurus ke bawah) ketika pola crown telah valid dan semua trader telah ikut terjun, maka trader dapat mengikuti pergerakan harga turun dan mengatur ulang stop loss secara manual atau dikerjakan oleh software secara otomatis.
2. Menggunakan cara perhitungan berdasarkan teori bahwa harga yang telah menembus neckline akan turun sekian pip yang setara dengan selisih harga di titik puncak crown (kepala) dengan harga di titik neckline.

Kajian ringkas untuk pola crown terbalik:

Hampir bisa dipastikan pola crown terbalik tidak memberikan profit yang berarti ketika melakukan order buy setelah neckline karena lebih menjanjikan melakukan order buy di titik garis trend turun mulai berubah menjadi titik support.

Sebagai catatan:
Pada pola crown, tidak selalu terjadi kondisi dimana harga yang telah turun menembus garis trend naik, mampu mencoba balik naik lagi hingga menyentuh garis trend naik dan kemudian terjun bebas, kadang kondisi pasar tidak sekuat yang diperkirakan. Karenanya gunakan garis neckline untuk masuk order sell.

Sekedar mengingatkan:
Jangan menggambar/membayangkan suatu pola yang sebenarnya tidak ada di dalam grafik yang tersedia. Lakukan trading berdasarkan apa yang anda lihat, bukan karena apa yang ingin anda lihat.

III. POLA CANGKIR dan PEGANGANNYA (cup and handle)

Pola ini adalah pola jangka panjang (long term) yang kadang terbentuk selama 2 s.d 4 bulan. Namun bisa juga terjadi dalam chart harian dan bisa ditemukan dalam chart satu jam.

Pola cup dan handle terjadi pada saat ada pembalikan arah trend. Awalnya harga mencoba untuk berbalik naik membentuk lengkungan bawah (cup). Kemudian harga yang mencoba naik itu menemui titik resistance (garis lip). Akibatnya harga memantul turun membentuk lengkungan bawah yang lebih kecil (handle) dan kemudian mendapatkan cukup tenaga untuk mencoba menembus titik resistance sekali lagi (garis lip) sehingga terbentuk pola handle.

Beginilah cara untuk menggambarkan pola cup dan handle agar terlihat cukup jelas, karena kejelasan garis lip (titik resistance) dapat digunakan untuk mulai masuk order buy ketika harga telah menembus garis lip. Setelah melewati garis lip, biasanya harga akan melesat naik lebih tinggi.

Sekali harga menembus garis lip, trader biasanya membuka posisi long (buy) setelah ada candlestick pertama yang harga close-nya di atas garis lip.

Itulah trading yang menguntungkan.

Artikel awal ------------------------------------------------------------------- Berikutnya